(Sumber: http://www.kaltimpost.web.id/index.php?mib=berita.detail&id=28224)
Atasi Krisis Air dan Minimalisasi Dampak Pemanasan Global
BONTANG - Pembuatan lubang resapan atau sumur biopori, adalah satu cara yang ditempuh Pemkot Bontang untuk mengatasi dan mencegah krisis air serta meminimalisasi dampak pemanasan global. Bahkan, Wali Kota Sofyan Hasdam telah mencanangkan pembuatan 10 ribu sumur biopori tahun ini.
“Banyak negara yang akan mengalami krisis air. Salah satunya adalah Indonesia. Nah, lubang biopori ini saya harap bisa menghindarkan Indonesia, khususnya Bontang dari krisis air. Apalagi, sumber air kita hanya mengandalkan air bawah tanah. Untuk itu, sosialisasi sumur resapan ini harus kita tingkatkan terus agar masyarakat semakin sadar manfaatnya,” kata Sofyan Hasdam.
Bersama elemen masyarakat Tanjung Laut Indah, seperti, Lurah, Babinsa, Anggota PKK, LPM dan seluruh Ketua RT, Sofyan dan isterinya Neni Moerniaeni, Senin (15/6) kemarin, juga terlihat membuat sumur biopori. Dalam waktu 3 jam, puluhan sumur biopori berhasil dibuat di sepanjang Jalan Tongkol Kelurahan Tanjung Laut Indah Kecamatan Bontang Selatan.
“Kalau dikerjakan ramai-ramai, pasti jumlahnya bisa lebih banyak. Lihat saja, hari ini sudah puluhan sumur biopori yang kita buat,” kata Sofyan seraya terus memutar alat yang digunakan untuk membuat sumur biopori. Saat membuka kaus tangan yang dipakainya, wajah Sofyan terlihat keheranan. Karena ternyata, kedua telapak tangannya berubah warna, merah muda dan lecet.
“Wah ternyata tangannya jadi lecet gini. Tadi sih asyik aja mutar-mutar alatnya. Jadi nggak terasa kalau telapak tangannya lecet. Tapi nggak apa-apa, demi mencegah krisis air dan meminimalisasi dampak pemanasan global,” tuturnya.
Untuk mencapai target pembuatan sepuluh ribu sumur biopori, masing-masing kelurahan pun diwajibkan membuat sumur biopori lingkungan masing-masing.
“Target pembuatan sumur biopori untuk masing-masing kelurahan, sebenarnya hanya sekitar 725 sumur biopori. Tapi di Kelurahan Tanjung Laut Indah, kami sudah membuat sekitar 800 sumur biopori. Hari ini saja, ada sekitar 60 sumur biopori yang kami buat. Alhamdulillah, hari ini Pak Wali dan Bu Wali juga hadir. Jadi masyarakat makin semangat membuat lubang biopori,” jelas Rasyid Syarif, Ketua LPM Tanjung Laut Indah.
Menurut Rasyid Syarif, selain pembuatan sumur biopori, warga Tanjung Laut Indah juga secara rutin menggelar bakti sosial dengan membersihkan lingkungan sekitarnya.
“Minggu lalu, kami juga mengadakan bakti sosial di kawasan pesisir. Kami membersihkan sampah di laut dan mengangkutnya ke darat. Sampah laut yang berhasil kami kumpulkan di darat, kemudian diangkut dengan menggunakan truk sampah dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan PMK. Kami juga berencana untuk meneruskan pembuatan sumur biopori seperti ini,” kata Rasyid Syarif. (hms3)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar